[Banjir Informasi di Era Digital]
@TifaniHayyu
Era media digital itu seperti air yang mengalir sangat deras sampai banjir. Bagaimana tidak, semua orang bisa tahu apa saja di era digital ini. Berbagai berita di kelurahan, kecamatan, sekolah, kampus, sampai skala nasional dan internasional bisa kita dapatkan dengan mudah. Saking mudahnya memperoleh informasi, maka memberikan informasi pun sama mudahnya. Tetapi, lantas saja hal itu dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuat isu hoax (bohong), seperti fenomena banjir yang biasanya memiliki banyak sampah dan air keruhnya. Oleh karena itu, untuk menyaringnya diperlukan sikap kritis agar mampu memilah mana informasi yang tergolong sampah, dan mana saja informasi yang tergolong emas.
•
Tak hanya perlu saringan, tapi banjir informasi ini sebaiknya disikapi dengan menyebarkan air jernih. Karena era ini adalah era dimana generasi muda tak perlu melakukan cara konvensional dalam membuat perubahan, maka menulis merupakan salah satu cara termudah membawa perubahan. Mengapa?
•
Menulis adalah media abadi, pengungkap pikiran dan isi hati. Tidak hanya curhat persoalan hidup diri sendiri, tetapi juga bisa menjadi curhat persoalan lingkungan sekitarmu. Contohnya dari tulisan opini tentang suatu hal, dapat membawa perubahan bagi sekitarnya. Bayangkan, pembaca dari yang belum tahu menjadi tahu, dan tergerak melakukan sesuatu hal bermanfaat, hanya karena membaca tulisan kita! Seperti saat hujan turun yang membasahi tubuh, maka tulisan kita yang tersebar luas akan melekat di hati pembaca sehingga membawa dampak baik pada mereka.
•
Jadilah baper (bawa perubahan) seperti air yang mengalir, dengan sebarkan kebaikan kepada lingkaran kita terus-terusan dengan keteguhan hati. Marilah kita berkompetisi di era banjir informasi dengan menjadi air jernih yang mengalir tenang namun menghanyutkan perasaan pembaca.
Banjir Informasi di Era Digital
Info Post
0 comments:
Post a Comment