[Kebersamaanku dengan Bella - Bagian 3 (end)]
@TifaniHayyu
Hari sedih itu pun tiba. Anak-anaknya semakin tak terawat. Aku pun memberikan pertolongan pertama seperti melapiskan handuk hangat kepada mereka.
Tetapi hal itu kurang cukup. Karena waktu itu aku sedang sibuk skripsian, kakak dan orang tua juga sibuk dengan aktivitas lain, maka nasib buruk menimpa anak-anak itu. Mereka meninggal satu persatu. Lalu dengan sedih kami menguburkannya didekat rumah
Sejak saat itu aku merasa menyesal mengapa tak dari awal aku lebih bekerja keras mengurus anak-anak tak berdosa itu. Aku ingat hampir saja ingin membeli alat-alat makan untuk bayi baru lahir seperti suntik makanan, susu bayi, dan lainnya, tapi terlambat sudah. Memang penyesalan datang belakangan.
Bella sepertinya tidak terlihat khawatir, karena ia sudah kelebihan beban, khawatir kepada dirinya sendiri, lantaran tak mau makan berminggu-minggu. Hingga pertolongan dari Allah itu datang. Tiba-tiba ia mulai semangat makan. Pertapaannya di kolong kasur membuahkan hasil. Ia sembuh! Aku juga tak tahu bagaimana caranya, mungkin dari rumput liar yang ia konsumsi. Lalu dengan semangat aku memberikan ia makanan yang enak-enak. Awalnya ia makan sedikit. Tetapi semakin hari ia semakin semangat makannya. Sehingga dari badannya yang kurus itu, berubah dengan cepat seperti semula, berisi lagi. Kelakuannya juga kembali seperti biasa, malahan terlihat lebih manja. Selalu ingin dekat-dekat pemiliknya, seolah-olah berkata 'ayo main denganku, aku sudah enak dilihat'.
Sejak peristiwa itu aku berjanji akan belajar bagaimana caranya merawat bayi kucing baru lahir, mungkin sebagai persiapan jika kejadian tersebut terulang kembali (semoga nggak, amit-amit).
#30DWC7 #day4
0 comments:
Post a Comment