Mahalnya
pendidikan masih menjadi permasalahan masyarakat Indonesia, bukan hanya terjadi
pada sekolah swasta tetapi juga sekolah yang berstatus negeri. Orangtua harus
berpikir keras apakah mampu melanjutkan pendidikan anaknya pada jenjang yang
lebih tinggi. Di lapangan masih ditemui sekolah-sekolah yang memungut biaya
pendidikan, seolah-olah “pendidikan bermutu itu mahal” benar adanya. Hal ini
membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah.
Sistem piramida
dalam pendidikan di Indonesia telah berdampak pada mahalnya biaya pendidikan
saat ini. Sistem piramida tersebut memaksa masyarakat untuk memperebutkan sekolah
terbaik karena jumlah sekolah tidak sebanding dengan jumlah siswa. Hal ini berdampak
pada meningkatnya biaya pendidikan setiap tahun.
Berdasarkan data,
dari 100% siswa Sekolah Dasar, hanya 61% yang melanjutkan ke tingkat Sekolah
Menengah Pertama. Bahkan dari jumlah tersebut, hanya 1,4% siswa yang
melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Indonesia mewajibkan
wajib belajar selama 9 tahun, namun 9 tahun tidaklah cukup. Sebagai contoh,
lulusan SMA saat ini susah mencari pekerjaan yang layak. Sedangkan untuk
melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang SMA membutuhkan biaya yang tidak
sedikit, apalagi yang sampai pada tingkat pendidikan di perguruan tinggi.
Padahal pendidikan
adalah suatu bentuk hak asasi yang harus dipenuhi dari institusi pendidikan
secara merata, sehingga seluruh lapisan masyarakat dalam suatu negara dapat
menikmatinya. Mengingat pentingnya pendidikan untuk semua warga, maka pendidikan
merupakan salah satu bidang yang harus mendapat perhatian serius. Pemerintah
wajib menyelenggarakan pendidikan secara murah dan bahkan gratis untuk
masyarakatnya.
Keadaan ini harus
diatasi dengan memberikan jaminan pendidikan bagi setiap anak. Dengan adanya
jaminan pendidikan ini, anak tidak akan mengalami putus sekolah karena tingginya
biaya pendidikan. Hal ini juga dapat mengatasi masalah tingginya jumlah siswa
yang tidak diterima di sekolah negeri karena keterbatasan kapasitas.
Selain itu, konsep
Community-Based Education (CBE) dapat diimplementasikan untuk menekan mahalnya
biaya pendidikan. Indonesia dapat belajar dari negara Jepang dan Australia yang
memiliki pengalaman bagaimana membuat biaya pendidikan tidak mahal bagi
masyarakat. Pemerintah harus melibatkan tokoh masyarakat, pebisnis, dan kaum menengah
atas lainnya dalam urusan pendidikan. Mereka dapat berkolaborasi memberikan gagasan
dan dana untuk mengembangkan pendidikan baik melalui komite sekolah, dewan
pendidikan, atau secara langsung berhubungan dengan pihak sekolah.
Solusi lain yang
dapat dilakukan ialah meningkatkan subsidi. Prosentasi anggaran pendidikan kita
yakni sebesar 20% dari APBN masih jauh tertinggal dari anggaran pendidikan di
luar negeri yang mencapai dua kali lipatnya, 40% dari APBN. Dana pendidikan di
negara asing itupun di luar gaji, pendidikan kedinasan, dan sumbangan dari
pengusaha untuk membiayai penelitian.
Tonggak perjuangan
bangsa menuju kemajuan peradaban dapat dicapai hanya melalui pendidikan. Tanpa
pendidikan yang baik, etika kehidupan akan kacau, tata aturan tidak digubris,
dan viralnya krisis moral hingga menimbulkan gangguan sistem ekonomi yang
mengarah pada lumpuhnya stabilitas negara. Indonesia sebagai negara berkembang
sangatlah penting untuk memberi jaminan lebih pada bidang pendidikan yang
sekarang jauh tertinggal dari negara-negara lain.
0 comments:
Post a Comment