Judul : Can't See You, Can’t Hear You,
But Love You (Vol. 1)
Penulis :
Young-Hoon Ko
Penerbit :
Romance Qanita
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Hal :
256
Geun Soo, pemuda
yang berprofesi sebagai komikus ternama. Setiap harinya ia habiskan hanya untuk
menggambar, menggambar, dan menggambar. Geun Soo saat bekerja seringkali
mengejar deadline dan sibuk semalaman menggambar tanpa berusaha memejamkan
matanya untuk beristirahat sebentar. Tetapi, ia sangat menyukainya karena itu
passionnya. Namun, nasib malang menghampirinya. Tiba-tiba ia menjadi buta
akibat terlalu sering terkena radiasi cahaya saat menggambar melalui laptop dan
pen tablet. Dia kehilangan aset yang
paling berharga bagi dirinya, penglihatan. Akhirnya tidak mampu menggambar lagi
dan terancam kehilangan pekerjaan sebagai komikus, sehingga mengalami masalah finansial
yang semakin mengimpit. Oleh karena itu, ia merasa sangat depresi. Belum lagi
ia harus mengurusi ibunya yang menderita demensia. Demensia merupakan istilah
yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang disebabkan oleh
kelainan yang terjadi pada otak. Demensia bukan berupa penyakit dan bukanlah sindrom.
Orang-orang yang menderita demensia sering tidak dapat berpikir dengan baik dan
lambat laun kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dan perlahan
menjadi emosional, dan seringkali hal tersebut menjadi tidak terkendali. Namun,
penggemarnya yang bernama So Ri berhasil meyakinkan Geun Soo bahwa semua akan
baik-baik saja.
So Ri pun
memiliki keterbatasan. Dia tidak bisa mendengar dan tidak bisa bicara. So Ri hadir
menyemangati hidup Geun Soo. Meski memiliki beberapa keterbatasan, So Ri selalu
riang dalam menghadapi apapun, termasuk saat bekerja. Apakah yang akan terjadi,
saat penderita tuna netra dan tuna rungu akhirnya saling jatuh cinta?
Pada suatu hari,
terpaksa Geun Soo menampung ibunya di sebuah yayasan, karena kesulitan mengurus
Ibunya di saat ia juga sulit untuk mengurus diri sendiri. Geun Soo teringat
bahwa sejak ia kecil, sebelum ibunya menderita demensia, berkata kepadanya
bahwa ia tidak setuju Geun Soo menggambar, karena ibunya merasakan firasat
buruk. Bahkan sampai sekarang ibunya selalu mengulang kalimat ‘jangan
menggambar’ setiap hari.
Buku ini berbentuk webtoon atau komik strip yang dipublikasikan
di internet. Dengan artwork yang sangat simpel, seperti background putih polos
ataupun biru polos, tetapi menarik karena full colour. Ceritanya sangat
menyentuh, menggambarkan bagaimana pemuda buta dan gadis tuli dapat saling
mencintai dengan keterbatasan masing-masing. Seorang yang tuli bahkan
bisu berkomunikasi dengan orang yang buta hingga mereka saling mencintai,
walaupun Geun Soo tidak bisa melihat paras So Ri dan SoRi tidak bisa mendengar
suara Geun Soo.
Penulis menuangkan ide cerita ini dengan ilustrasi yang mudah
dipahami. Dikarenakan Geun Soo dan
So Ri, tokoh utama dalam cerita ini memiliki keterbatasan,
maka kisahnya lebih cocok dibuat dalam bentuk komik. Karena pemuda dan gadis
itu hanya dapat berkomunikasi dengan media komputer (notepad) dan bahasa isyarat,
penulis sukses menceritakan bagaimana manusia yang tidak sempurna dapat hidup bersama. Buku ini memiliki cerita
dengan alur maju-mundur tapi menarik dan tidak membingungkan. Pada buku volume
1 ini menceritakan bagaimana kehidupan Geun Soo dan So Ri setelah menikah, sedangkan volume berikutnya sepertinya menceritakan bagaimana pertemuan pertama kali antara mereka. Tak heran pada kurun tahun 2006-2009, buku ini
memenangkan berbagai penghargaan dari Comic Reader, PPP Kodak, dan SICAF
Digital Comic.
0 comments:
Post a Comment