Upaya Pembentukan Keluarga
Keluarga
muslim sejati merupakan keluarga muslim yang mengemban Islam dalam membangun
kehidupan keluarganya. Ia dibangun berdasarkan ketaqwaan dalam rangka
mencari ridho Allah SWT. Setiap anggota keluarga menjalankan hak
dan kewajiban menurut Islam. Islam juga dijadikan sebagai standar
(landasan) dalam berbuat dan menilai sesuatu. Keluarga muslim sejati
adalah juga keluarga yang memperjuangkan penerapan Islam dalam masyarakat dan
negara.
Menyelamatkan
keluarga berarti menyelamatkan peradaban. Oleh karena itu, membangun
keluarga muslim sejati dalam tuntunan syariat Islam kaffah adalah tanggung jawab
seluruh umat, tak terkecuali muslimah. Dengan demikian, kontribusi
sekecil apapun hendaknya gigih dilakukan dalam mengupayakan tegaknya
panji-panji Allah SWT melalui jalan dakwah Islam. Allah SWT berfirman: “Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada yang makruf
dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung”
(QS Ali-Imran: 104).
Berikut
ini upaya untuk mewujudkan keluarga muslim sejati. Pertama,
membangun ketakwaan keluarga. Akidah Islam harus menjadi asas yang
selanjutnya menentukan visi dan misi setiap anggota keluarga dalam mengarungi
kehidupan berkeluarga.Tiap anggota keluarga harus menjadikan Islam dan
syariatnya sebagai solusi terhadap seluruh permasalahan yang terjadi dalam
kehidupan berkeluarganya.
Kedua, membangun
tanggung jawab masyarakat dengan kepedulian dan amar makruf nahi munkar baik di
tingkat masyarakat maupun terhadap penguasa. Pembentukan keluarga
muslim sejati tidak lepas dari dukungan dan peran masyarakat. Anak-anak yang
dibina keshalihannya di dalam keluarga tercemar oleh lingkungan yang tidak
terjaga oleh Islam.
Ketiga, membangun sistem
Islam. Disadari, memegang teguh prinsip Islam dalam berkeluarga sangat
sulit dilakukan pada sistem yang bertentangan dengan Islam. Oleh karena
itu, tantangan terbesar bagi pembentukan keluarga muslim sejati adalah
terwujudnya sistem Islam yang diberlakukan penguasa dalam seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sistem ini adalah sistem Khilafah
Islamiyyah yang memberlakukan Islam dalam semua bidang baik politik, hukum,
ekonomi, sosial, pendidikan, keamanan dan lainnya.
Pemberlakuan
sistem yang diturunkan Allah SWT ini (baca: Sistem Islam) akan meniadakan
keberadaan perundang-undangan yang berpotensi menghancurkan keluarga muslim,
juga kemiskinan, kebodohan, ancaman keamanan yang menghimpit keluarga dan
sebagainya.
Peran
Keluarga dalam Pembentukan Masyarakat Islam
Keluarga merupakan institusi
terkecil dalam masyarakat. Didalam keluarga umumnya terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Keluarga memiliki peran yang penting dalam pembentukan sebuah masyarakat.
Pendidikan di keluarga adalah pendidikan awal dan utama bagi seorang manusia.
Keluarga adalah pemberi pengaruh pertama pada anak manusia.
Keluarga dalam Islam memiliki dua
fungsi yakni fungsi internal dan fungsi ekstenal. Fungsi internal keluarga
yakni interaksi antar anggota keluarga (suami, istri dan anak) yang saling
sayang menyayangi dengan motivasi ruhiyah/ ibadah. Selain itu mereka berusaha
untuk meraih kebahagian dan kesejahteraan dalam keluarga. Sedangkan fungsi
eksternal keluarga adalah Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab
terhadap bangunan masyarakat yang kuat dan lurus (Islami), karena keluarga
merupakan bagian dari sebuah masyarakat.
Pada
hakikatnya pendidikan di keluarga merupakan pendidikan sepanjang hayat. Untuk
itu, keluarga secara langsung atau tidak turut mempengaruhi jatidiri sebuah
masyarakat. Dari keluargalah lahir generasi manusia yang bermartabat memiliki
rasa kasih sayang dan saling tolong – menolong diantara mereka. Dengan begitu
akan terciptalah tatanan kehidupan masyarakat yang kuat, yang didukung
keluarga- keluarga yang harmonis dan berkasih sayang karena memiliki pemikiran
yang benar (ideologis) sebagai pondasinya. Hal penting lainnya yang tidak bisa
diabaikan dalam pembentukan keluarga yang kuat dan ideologis adalah peran
sistem yang mendukung hal tersebut.
Untuk itu penataan kehidupan yang benar berkaitan dengan semua urusan
masyarakat sangat diperlukan.
Konfilk timbul karena adanya
kepentingan dari pribadi-pribadi yang pandai menghimpun massa untuk
memperjuangkan kepentingan pribadinya, dan celah yang dimasuki adalah celah
perbedaan penafsiran dalam keyakinannya.
Saat ini keluarga muslim dalam
ancaman liberalisasi. Liberalisasi ini diperjuangkan oleh kaum liberal-feminis
yang membawa dampak buruk bagi keluarga dan masyarakat. Fakta menunjukkan,
bahwa pengaruh feminisme sekuler dan liberalisme telah membawa kerusakan bagi
tatanan fungsi dan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat sekaligus
mengakibatkan hancurnya tatanan sosial masyarakat secara keseluruhan. Globalisasi
juga telah suskes menancapkan nilai sekulerisme dan materialisme yang sarat
dengan budaya hedonis dan permisif ke tengah keluarga. Meningkatnya angka
perceraian, fenomena merebaknya free sex, meningkatnya kasus aborsi, dilema
wanita karir, pelecehan seksual, anak-anak bermasalah karena broken home dan
lain-lain.
Pada globalisasi terdapat adanya ‘grand
strategi’ bagi keluarga di negeri ini agar berjalan sesuai arahan asing.
Lahirnya berbagai konvensi internasional tentang perempuan dan kependudukan
menunjukkan hal tersebut. Adanya pemaksaan ideologi kepentingan negara-negara
pengusung kapitalisme yang bersembunyi di balik globalisasi. Hal ini
perlu diatasi dengan Membentuk Keluarga
Muslim Sejati Menuju Peradaban yang Sejahtera dan Bermartabat. Setiap
pemeluk agama hendaklah mendalami keyakinannya dan berusaha untuk memandang
persamaan sebagai patokan bermasyarakat dan dilakukan dengan santun, bukan dari
sisi perbedaannya.
Sumber:
1. http://fikrulislam.wordpress.com/2011/12/23/membentuk-keluarga-muslim-sejati-menuju-peradaban-yang-sejahtera-dan-bermartabat/
2. http://irfansp.blogspot.com/2009/07/peran-keluarga-dalam-islam.html
0 comments:
Post a Comment