·
Menurut
Keith A. Roberts, fungsi agama ada tiga, yaitu:
1.
Fungsi maknawi, memberikan makna kepada perilaku setiap orang, yaitu
mentransendensikan pengalaman setiap orang.
2.
Fungsi identitas, memberikan kepada pemeluknya identitas sebagai orang yang
beragama yang sekaligus akan mengokohkan
kepribadiannya.
Pada saat yang sama dengan menyadari identitasnya seorang individu akan
bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran agamanya (menidentifikasikan
dengan komunitas agamanya)
3.
Fungsi struktural, agama berfungsi mempertinggi stabilitas sosial (memperkecil
terjadinya penyimpangan-penyimpangan), memperkuat stratifikaksi sosial (adanya
pengelompokkan sosial berdasarkan status yang dimiliki atau berkaitan dengan agama),
dan mendukung perubahan sosial (adanya perubahan yang didasarkan pada agama).
·
Fungsi
Pendidikan Agama Islam
1. Pengembangan,
yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt yang
telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan
keimanan dan ketakwaan di lakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah
berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui
bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2. Penanaman
nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup didunia dan di
akhirat.
3. Penyesuaian
mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran
agama islam.
4. Perbaikan,
yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan
kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman
ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan,
yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain
yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
Indonesia seutuhnya.
6. Pengajaran,
tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum system dan fungsional.
7. Penyaluran,
yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama
islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
·
Untuk
memahami fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut ini
penjelasannya :
1. Islam Sebagai Agama Allah. Islam
adalah dienul haq (agama yang benar dan dinul khalis yang berarti kesucian dan kemurnian
serta keaslian Islam terjaga sepanjang masa.
2. Islam sebagai Panggilan Allah.Allah
memanggil orang yang beriman dan bertakwa kepada Islam dengan mengutus
Rasul-Nya membawa Islam agar supaya disampaikan dan diajarkan kepada manusia.
3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun
oleh Allah. Islam merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan
bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam kehidupan manusia
dan masyarakat.
4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus. Orang
yang beriman dan bertakwa, Merekalah yang sedang berjalan pada jalan Allah
yaitu sirathal Mustaqim(jalan yang lurus).
5. Islam Sebagai Tali Allah Sebagai tali
Allah, Islam merupakan pengikat yang mempersatukan orang yang beriman dan
bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah.
6. Islam Sebagai Sibgah Allah. Muslim
yang tersibghah adalah Allah tetapkan sebagai saksi atas manusia dan yang
sadar akan identitasnya serta tahu akan
harga dirinya sebagai hamba Allah yang beriman dan bertakwa.
7. Islam Sebagai Bendera Allah. Untuk
mengibarkan atau menampakkan Islam, Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan
Islam, sehingga dengan demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat diatasi.
=====================================================================
Robert K. Merton mengatakan adanya dua fungsi yang diperankan
oleh agama:
1.
Fungsi manifest, yaitu fungsi yang disadari dan disengaja. Misalnya kebutuhan
menyembah Tuhan, melaksanakan ibadah dll.
2.
Fungsi latin, yaitu fungsi yang tersembunyi, tidak disadari dan tidak
disengaja. Misalnya memenuhi kebutuhan manusia.
Fungsi agama dilihat dari pemenuhan sebagian atau
seluruh kebutuhan manusia:
1.
Inklusifitas, memandang agama sebagai aturan Tuhan yang sempurna untuk menjadi
pedoman hidup manusia di dunia dan akhirat.
2.
Eksklusifitas, agama dipandang hanya berkaitan dengan masalah-masalah akhirat.
Menurut A.R. Radcliffe Brown, agama
juga berfungsi untuk mencegah perilaku yang menyimpang. Pada kebanyakan
masyuarakat, di samping sangsi formal sebagai kontrol masyarakat, agama
berperan juga sebagai pengendali masyarakat. Pada masyarakat-masyarakat yang
bersahaja, bahkan penyimpangan terhadap norma-norma agama merupakan hal yang
tabu. Keadaan yang sama juga berlaku bagi orang yang taat beragama, yaitu
pantang baginya untuk melanggar norma-norma agamanya.
Fungsi agama menurut Thomas O’dea:
1.
Agama menyajikan dukungan moral dari sarana emosional, pelipur di saat manusia
menghadapi ketidakastian.
2.
Agama menyajikan sarana hubungan transendental melalui ibadat, yang menimbulkan
rasa damai dan identitas diri baru yang menyegarkan.
3.
Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi dan mensucikan nilai dan
norma masyarakat yang telah mapan, dan membantu mengendalikan ketenteraman,
ketertiban, dan stabilitas masyarakat.
4.
Agama memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang nilai-nilai dan norma-norma
yang telah mapan.
5.
Agama memberikan rasa identitas diri, tentang siapa dan apa dia; sebagaimana
dikemukakan Will Herberg, bahwa salah satu cara orang Amerika membentuk
identitas dirinya adalah dengan masuk ke dalam kelompok keagamaan.
6.
Agama memberikan status baru dalam pertumbuhan dan siklus perkembangan individu
melalui ritus / acara atau kegiatan keagamaan
Sumber:
1. fis.uny.ac.id
2. http://ocw.gunadarma.ac.id/
3. http://pai.stainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Filsafat-Pendidikan-Islam-Tujuan-dan-Fungsinya.pdf
4. Sosiologi
Agama oleh Ajat S
5. sumsel.kemenag.go.id
0 comments:
Post a Comment